Aku sangat sekali kamu menghubungiku. Aku sangat laget ada notifikasi dari kamu. Masih ada aku dipikiranmu. Masih menganggap kehadiranku.
Aku mulai dibagian sedihnya.
Pertama setelah membaca pesanmu. Pertanyaanku adalah kamu siapa? Kenapa kata2mu seperti itu? Kenapa terlalu memaksakan chat dengan bahasa seperti itu? Aku sangat sedih tidak mengenalimu dari tulisanmu. Tulisanmu seperti sangat asing bagiku. Kamu memakai kata yg gak konsisten terkesan dipaksakan seperti kata "aku, saya, tdk". Kenapa kamu memakai kata "dengan berat hati....", apa kau merasa melakukan kesalahan? Apa jgn2 kamu berfikir aku sedang sakit hati karena kamu memiliki pasangan baru sehingga kamu merasa bersalah? Hubungan kalian itu tidak ada kaitannya denganku. Itu adalah pilihanmu sendiri. Kamu juga gak mau menjelaskan alasannya. Berbeda dari sebelumnya, kamu menjelaskan alasannya. Dan aku bantu sebisaku. Tapi kali ini aku sama sekali gak bisa bantu dia. Aku sama sekali gak ada uang. Makanya aku sering bilang ke dia untuk cari pasangan yg mapan jadi kamu gak tersiksa dan bisa santai.
Aku langsung chat pasangan barunya. Aku bilang ke dia. Kenapa gak dibantu? Dia itu pasanganmu. Dia lagi kesusahan dan minta bantuan. Sebagai cowok jgn buat pasanganmu tersiksa dan menanggung banyak beban.
Aku merasa sakit hati ketika tau dia sudah punya pasangan tapi minta bantuan mantannya. Seharusnya pasangannya bantu. Jika aku disana mungkin aku akan memukulnya dengan keras. Padahal aku sangat berharap dia segera menikah sehingga bebannya bisa ditanggung pasangannya. Dan aku berharap dia menemukan yg sudah mapan.
Aku menulis beberapa hari yg lalu. Aku merasakan feeling yg gak enak dan pertama kali yg muncul dan terlintas dipikiranku adalah dia. Aku merasa ada sesuatu yg terjadi. Apakah ini menunjukkan seberapa besar sayang dan cintaku ke dia? Sampai2 punya chemistry seperti ini. Atau apa ini hanya kebetulan saja? Aku harus apa ya buat bantu dia. Aku harus punya banyak uang.

0 Komentar