19 Februari menjadi hari biasa dalam hidupku. Tidak ada yg spesial dan istimewa lagi. Tapi justru itu yg sangat aku harapkan. Dijauhi, tidak disukai, dan dibenci. Kemudian perlahan menghilang.
Dulu aku pernah memiliki seseorang yg kusebut rumah. Aku bisa menjadi diri sendiri, bercerita, dan mendengarkan cerita. Tapi aku tidak berani menceritakan sisi terdalam dan tegelapku yg mana semua orang tidak tahu karena aku butuh penerimaan apapun kondisi yg pernah terjadi dalam hidup. Tapi aku berusaha mempercayai dan menceritakan semua apa adanya tanpa ada yg ditutupi. Aku mencoba untuk pergi tapi rumah itu mempersilahkan untuk pergi tanpa mencoba untuk menahan ataupun menyuruh pulang kerumah itu lagi.
Untuk saat ini fokus utama adalah mencapai tujuanku tp bukan untuk diri sendiri.

0 Komentar