Hallo guys. Senang bisa berjumpa lagi masih di kisah lucu dan menarik dari pengalaman penulis sendiri.
Pada kesempatan ini, gue akan menceritakan sebuah cerita lucu mengenai Kucing Besar Raksasa.
Pada suatu sore di hari sabtu menjelang adzan maghrib berkumandang, kita semua kelelahan setelah bermain sepakbola. Oh ya, bagi yang belum membaca cerita gue tentang bermain sepak bola, harap dibaca dahulu sebelum berlanjut di cerita ini ya guys. Kenapa gue merekomendasikan membacanya terlebih dahulu? Karena gue ingin kalian tahu dari awal ceritanya, biar paham dengan alur ceritanya.
Tokoh-tokohnya masih sama ya guys. Ada gue dan temen-temen gue, jika kalian belum tahu temen-temen gue, lebih baik baca dari awal semua postingan gue deh guys. Biar gak pusing karena tiba-tiba ada nama tokoh muncul.
Setelah bermain sepak bola, kita pun pulang kerumah masing-masing dan persiapan untuk sholat maghrib. Sholat maghrib pun selesai. Kegiatan kita belum selesai sampai disini saja guys. Setelah selesai sholat maghrib, kita pun melanjutkan dengan nongkrong sambil cerita-cerita guys. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan. Kita pun memutuskan untuk memainkan permainan petak umpet. Hari pun makin larut malam, kita semua langsung pulang menuju rumah masing-masing.
Keesokan harinya, pagi-pagi kita semua pun sudah berkumpul untuk bermain. Saat itu, kita semua menggunakan sepeda guys. Saat itu ada yang usul kalau main ke pantai aja. Kita saat itu hanya tahu kalau pantai yang ada di Jepara ada 2, yaitu pantai Kartini dan pantai Bandengan. Pantai Kartini itu letaknya sekitar 2,8 Km dari Asrama Polres Jepara. Sedangkan Pantai Bandengan letaknya sekitar 6,8 Km dari Asrama Polres Jepara. Kalo gak percaya jaraknya, coba cek GPS guys, buka Google Maps, kalo gak punya bawa penggaris yang 30 cm trus hitung deh dari Asrama Polres Jepara sampai Pantai Kartini atau Bandengan. Saat itu kita semua maunya yang deket-deket aja guys, tapi kalian tahu di Pantai Kartini dahulu banyak sampah dan pantainya sedikit kotor, terkadang ada plastik, terkadang pula ditemukan sebuah popok bayi. Hayo ngaku punya siapa? Hahaa.
Sedangkan di Pantai Bandengan sangat bersih guys, pasir pantainya putih, dan tidak terlalu dalam. Tapi masalahnya cuma satu guys, yaitu tempatnya sangat jauh.
Masing-masing dari kita menggunakan sepeda. Setelah berdiskusi, akhirnya diputuskan untuk saling berboncengan. Jadi 2 orang menaiki satu sepeda. Yang satu bagian mengayuh sepedanya dan satunya lagi bagian mengendarai. Pokoknya so sweet baget deh guys momentnya. Beda banget deh anak zaman dahulu dan anak zaman sekarang. Sudah jarang banget ditemukan ada anak zaman sekarang yang membawa sepeda dengan temannya seperti itu. Anak zaman dahulu punya style tersendiri yang sekarang sudah punah guys. Hahaaa.
Perjalanan pun dimulai guys. Sedikit info aja guys, jalan menuju Pantai Bandengan itu sangat menantang guys. Ada sebuah lirik yang pas guys, mungkin kalian tahu lirik ini guys:
Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke laut
Bersama teman bertualang
...
Tau kan lagu anime apa? Itu lho anime Ninja Hatori yang selalu tayang tiap hari minggu guys. Kalau gak tau anime Ninja Hatori berarti masa kecilmu kurang nyonyo. Hahaa.
Perjalanan kita dihadapkan oleh beberapa tanjakan, terpaksa harus ganti perseneleng atau oper 1 guys biar enteng dan mudah mengayuh sepedanya. Tetapi hal itu pun membuat kita kesusahan naiknya guys. Tetapi ada yang lebih parah lagi, ada temen gue yang sepedanya tidak memiliki pengatur . Jadinya mereka terpaksa menuntun sepedanya untuk bisa melewati tanjakan guys.
Selanjutnya yang ditunggu-tunggu adalah turunannya guys. Dari atas langsung meluncur tanpa menggunakan rem sedikitpun guys, dan dengan kecepatan tinggu kita melewati dan menerobos perempatan jalan yang lumayan ramai seperti orang gobl*k guys. Mungkin itu pemikiran pengendara sepeda motor atau mobil melihat kita guys. Hahaaa sangar dan menantang guys. Gue peringatkan guys, sekali lagi JANGAN PERNAH DITIRU ya guys. Itulah salah satu style anak zaman dahulu guys.
Setelah itu kita dihadapkan lagi dengan tanjakan lagi guys. Tapi setelah melewati tanjakan kita bukan bertemu dengan turunan, tetapi malah jalan lurus kemudian tanjakan lagi. Hahaaa.
Setelah kita melewati itu semua kita belum sampai ditujuan guys. Ada salah satu temen gue yang menyarankan melewati sebuah gang, katanya sih jalan tembus guys. Kita semua saat itu ngikut aja guys.
Setelah beberapa menit, kita melihat banyak sekali kucing kecil dari kejauhan yang nampak sangat besar-besar. Kita saat itu tidaklah takut guys karena kita semua sangatlah suka kucing guys. Setelah semakin lama mendekati si kucing itu, alamaakkk, alangkah terkejutnya kita semua mengetahui jika kucing-kucing seperti yang kami pikirkan itu bukanlah kucing, tetapi kumpulan anjing-anjing besar.
Saat itu kita semua pun panik. Saat kita semua panik, anjing-anjing menatap kita semua dengan ganasnya seperti melihat daging empuk dan enak. Kita semua pun langsung turun dari sepeda dan lari terbirit-birit meninggalkan sepeda kita. Tetapi saat itu kita kembali lagi hanya untuk mengambil sepeda yang kita tinggalkan disana. Saat kita mulai mengayuh sepedanya, anjing-anjingnya ternyata sudah dalam posisi bangun dari posisi tidurnya. Saat itu ada seseorang yang langsung menghalangi para anjing. Dia menyuruh kita untuk tidak membuat gerakan tiba-tiba dan tidak menatap mata pada anjing. Kita pun langsung tenang dan tanpa melihat mata anjing itu dan mengayuh sepeda perlahan sekali guys. Setelah beberapa meter kita pun langsung sekuat tenaga untuk mengayuh sepeda dengan tenaga yang tersisa guys tanpa peduli apapun juga. Kita pun istirahat sebentar sekedar untuk mengatur nafas setelah kejadian tadi. Kita pun tertawa terbahak-bahan dengan kejadian tadi guys. Setelah selesai kita pun melanjutkan perjalanan guys.
Beberapa menit kemudian. Akhirnya kita sampai juga di gerbang masuk Obyek Wisata Pantai Bandengan guys. Kita pun nyelonong masuk dengan santainya kedalam kawasan Pantai Bandengan. Padahal kalo masuk kesana harus bayar dahulu. Heheee.
Setelah sampai disana, kita melihat pasir pantai yang putih dan bersih. Tentunya serasi dengan pemandangannya guys. Maksudnya pemandangan lautnya lho guys. Jangan berfikir macam-macam guys. Ingettt. Heheee.
Setelah beberapa menit disana dan menikmati pemandangannya. Kita pun memutuskan untuk pulang guys. Whattt? Pulang? Berarti di Pantai Bandengan cuma melihat pemandangannya aja? Iya guys.
Kita memutuskan untuk pulang karena hari sudah semakin siang dan hampir sore. Kita sama sekali tidak merasa perjalanan ke Pantai Bandengan bisa selama ini dan hanya seperti ini aja guys. Heheheee.
Saat perjalanan pulang kerumah, saat kita melewati turunan kita semua pun meluncur dengan sangat cepat tanpa rem sekalipun. Perempatan pun kita terobos juga saat itu.
Setelah hampir 1 jam perjalanan, kita pun sampai di Asrama. Kita pun melanjutkan untuk main sepak bola setelah kejadian yang melelahkan ini.
Matahari pun mulai turun dan sebentar lagi bulan mungkin akan menemani. Kita akhirnya menyelesaikan permainan sepak bola dan pulang kerumah masing-masing.
Itulah perjalanan gue dan temen-temen gue HANYA untuk menuju ke Pantai Bandengan guys. Gimana guys ceritanya? Sebutkan 1 kata buat si kucing kecil itu guys? Whattt?!! Hahaaa.
Sekian dulu ya guys cerita gue mengenai Kucing Besar Raksasa. Pesan gue kali ini yaitu:
Kita punya mata untuk melihat. Sesuatu yang dilihat belum tentu seburuk apa yang dikatakan oleh orang lain. Singkirkan pikiran buruk dan lihatlah dengan sudut pandang yang berbeda, maka kau akan mengetahui jawabannya.
Semoga terhibur.

0 Komentar