Tawuran Sekolah Dasar Part 2
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Hallo guys, senang bisa berjumpa lagi.
Postingan kali ini berisi adegan kekerasan ya guys. Jadi ketika membaca cerita ini pastikan anda berusia 18+ tahun keatas guys. Kalo belum memenuhi syarat 18+, jangan dibaca guys, soalnya umurnya belum cukup. Hahaaa.
Postingan kali ini gue akan melanjutkan cerita gue tentang Tawuran Sekolah Dasar Part 2.
Setelah semuanya kembali ke sekolah. Seperti biasa guys, para perempuan mengusir semua lelaki yang ada didalam kelas untuk berganti pakaian. Para lelaki disuruh untuk mengambil pakaian atau uang sembari menunggu para perempuan ganti baju. Mereka berganti pakaian sangat lama sekali guys. Tetapi hal itu malah menjadi keuntungan guys, karena kalo saat jam pelajaran berikutnya alasannya masih menunggu ganti pakaian. Pada akhirnya pelajaran tersebut pun punah guys dan disambung dengan istirahat pertama guys. Hahaaa, beginilah keuntungan kalo pelajaran olahraga dijam awal, pelajaran selanjutnya pasti punah. Hahaaa.
Setelah melalui pelajaran yang sangat lamaaaa sekali dan berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang sama. Membosankan kan guys, gurunya cuma itu tapi pelajarannya bermacam-macam, pokoknya pelajarannya saling berkaitan dan biasanya menyinggung pelajaran sebelumnya. Padahal itu kan diluar konteks dari pelajaran tersebut guys.
Bel pulang pun berdering.
Semuanya bersiap untuk pulang. Akan tetapi, untuk para lelaki belum memutuskan untuk pulang. Kita teringat sebuah tantangan yang harus dilawan. Peralatan pun dipersiapkan, ada yang membawa sabuk, batu, gear sepeda, tongkat, dan perlengkapan lainnya. Kita pun mendatangi Alun-Alun, ternyata mereka sudah menunggu disana guys. Permainan pun dimulai dari adu mulut atau cek cok dulu guys. Pokoknya adu mulut ini banyak mencatututkan nama kakek mereka (mungkin karena mereka terlalu sayang dengan kakeknya, sehingga kakeknya sering disebut-sebut). Ada juga nama hewan yang sering disebut, mereka menyebutnya ASU. Ada juga nama gender juga disebut-sebut lho guys tetapi dalam bahasa jawa gitu, mereka menyebutkan KONTOL dan BAWUK. Kenapa harus nama hewan dan nama hewannya spesifik cuma itu? Padahal nama hewannya kan banyak, ada kucing, cicak, tokek, lalat, dan masih banyak lagi guys. Dan juga kenapa harus nama gender? Bukankah selain nama gender masih ada alamat, tanggal lahir, atau nama? Gue sendiri masih bingung guys kenapa 2 hal ini sering terdengar. Sepertinya mereka bangga mengucapkan dan berbagi 2 hal tersebut. Oh ya guys, kenapa 2 hal ini dianggap bahasa yang kotor? Kalo memang kata tersebut kotor, kenapa harus ada kata itu?
Setelah selesai pemanasan dengan saling cocotnya, permainan pun dimulai. Permainan dimulai dengan saling lempar batu, memukul dengan tongkat, dan menyerang menggunakan gear yang telah dililit tali kemudian memutarnya, mungkin berharap bisa terbang kali, heheee. Oh ya guys, musuhnya sebenarnya ada salah satu temen gue juga guys. Temen gue yang sebelumnya sekolahnya bersama gue guys, tapi karena alasan tertentu dia memutuskan untuk pindah. Namanya bisa ditebak sendiri ya guys pada postingan gue yaitu Biodata Teman Masa Kecil. Kalo udah ketemu, bisa komen guys.
Akhirnya setelah permainan tawuran yang berlangsung sangat alot dan lama. Tanpa diduga ternyata permainan ini dipisahkan oleh seseorang yang mendekati ditengah-tengah kita sambil meneriaki "Stop" dan juga sambil memukul-mukul mangkok menggunakan sendok. Ternyata dia adalah seorang penjual dawet guys. Hahaaaa. Dia pun berusaha melerai permainan kita dan akhirnya kita semua pun dinasehati olehnya. Pada akhirnya permainan ini pun selesai dengan damai dan kita semua pun saling berteman dengan mereka semua.
Cukup sekian dahulu ya guys cerita gue mengenai Tawuran Sekolah Dasar Part 2 kali ini. Pesan gue kali ini yaitu:
Semoga Terhibur.
Hallo guys, senang bisa berjumpa lagi.
Postingan kali ini berisi adegan kekerasan ya guys. Jadi ketika membaca cerita ini pastikan anda berusia 18+ tahun keatas guys. Kalo belum memenuhi syarat 18+, jangan dibaca guys, soalnya umurnya belum cukup. Hahaaa.
Postingan kali ini gue akan melanjutkan cerita gue tentang Tawuran Sekolah Dasar Part 2.
Setelah semuanya kembali ke sekolah. Seperti biasa guys, para perempuan mengusir semua lelaki yang ada didalam kelas untuk berganti pakaian. Para lelaki disuruh untuk mengambil pakaian atau uang sembari menunggu para perempuan ganti baju. Mereka berganti pakaian sangat lama sekali guys. Tetapi hal itu malah menjadi keuntungan guys, karena kalo saat jam pelajaran berikutnya alasannya masih menunggu ganti pakaian. Pada akhirnya pelajaran tersebut pun punah guys dan disambung dengan istirahat pertama guys. Hahaaa, beginilah keuntungan kalo pelajaran olahraga dijam awal, pelajaran selanjutnya pasti punah. Hahaaa.
Setelah melalui pelajaran yang sangat lamaaaa sekali dan berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang sama. Membosankan kan guys, gurunya cuma itu tapi pelajarannya bermacam-macam, pokoknya pelajarannya saling berkaitan dan biasanya menyinggung pelajaran sebelumnya. Padahal itu kan diluar konteks dari pelajaran tersebut guys.
Bel pulang pun berdering.
Semuanya bersiap untuk pulang. Akan tetapi, untuk para lelaki belum memutuskan untuk pulang. Kita teringat sebuah tantangan yang harus dilawan. Peralatan pun dipersiapkan, ada yang membawa sabuk, batu, gear sepeda, tongkat, dan perlengkapan lainnya. Kita pun mendatangi Alun-Alun, ternyata mereka sudah menunggu disana guys. Permainan pun dimulai dari adu mulut atau cek cok dulu guys. Pokoknya adu mulut ini banyak mencatututkan nama kakek mereka (mungkin karena mereka terlalu sayang dengan kakeknya, sehingga kakeknya sering disebut-sebut). Ada juga nama hewan yang sering disebut, mereka menyebutnya ASU. Ada juga nama gender juga disebut-sebut lho guys tetapi dalam bahasa jawa gitu, mereka menyebutkan KONTOL dan BAWUK. Kenapa harus nama hewan dan nama hewannya spesifik cuma itu? Padahal nama hewannya kan banyak, ada kucing, cicak, tokek, lalat, dan masih banyak lagi guys. Dan juga kenapa harus nama gender? Bukankah selain nama gender masih ada alamat, tanggal lahir, atau nama? Gue sendiri masih bingung guys kenapa 2 hal ini sering terdengar. Sepertinya mereka bangga mengucapkan dan berbagi 2 hal tersebut. Oh ya guys, kenapa 2 hal ini dianggap bahasa yang kotor? Kalo memang kata tersebut kotor, kenapa harus ada kata itu?
Setelah selesai pemanasan dengan saling cocotnya, permainan pun dimulai. Permainan dimulai dengan saling lempar batu, memukul dengan tongkat, dan menyerang menggunakan gear yang telah dililit tali kemudian memutarnya, mungkin berharap bisa terbang kali, heheee. Oh ya guys, musuhnya sebenarnya ada salah satu temen gue juga guys. Temen gue yang sebelumnya sekolahnya bersama gue guys, tapi karena alasan tertentu dia memutuskan untuk pindah. Namanya bisa ditebak sendiri ya guys pada postingan gue yaitu Biodata Teman Masa Kecil. Kalo udah ketemu, bisa komen guys.
Akhirnya setelah permainan tawuran yang berlangsung sangat alot dan lama. Tanpa diduga ternyata permainan ini dipisahkan oleh seseorang yang mendekati ditengah-tengah kita sambil meneriaki "Stop" dan juga sambil memukul-mukul mangkok menggunakan sendok. Ternyata dia adalah seorang penjual dawet guys. Hahaaaa. Dia pun berusaha melerai permainan kita dan akhirnya kita semua pun dinasehati olehnya. Pada akhirnya permainan ini pun selesai dengan damai dan kita semua pun saling berteman dengan mereka semua.
Cukup sekian dahulu ya guys cerita gue mengenai Tawuran Sekolah Dasar Part 2 kali ini. Pesan gue kali ini yaitu:
Sebenarnya tidak ada satupun bahasa yang kotor dan kasar. KAKEANE, ASU, CELENG, KONTOL, BAWUK. Kata-kata itu sama sekali bukanlah kata yang kasar dan kotor. Kalo memang bahasa tersebut kotor dan kasar maka tidak akan ada yang namanya BAHASA. Yang membuat sebuah kata menjadi kotor dan kasar adalah nada bicara, pandangan, dan menunjuk. Dan 1 hal penting yaitu kata-kata yang dibicarakan masih dalam KONTEKS PEMBICARAAN.