Aku ingin membahasbeberapa hal yg terjadi dari balik layar.
Banyak perjuangan untuk pesan obat. Aku bilang padanya jika sinyalnya susah. Padahal adalah jaringanku yg jelek. Aku harus naik keatas genting rumah menggunakan tangga malam2. Karena kondisinya sakit jadi aku agak panik nyari sinyalmya.
Tanda tangannya hampir mirip denganku.
Masuk highlight instagram karena desainnya bagus. Yg desain komposisinya adalah aku. Banyak sekali request2 yg aku minta dan ribet. Mulai dari nominal uangnya dan junlahnya. Aku memasukkan tanggal lahirmu juga yaitu 10 juni. Aku juga memasukkan beberapa angka lain yg gak akan dipahami. Dan aku request ada uang 75k ditengah menandakan kemerdekaan atau sudah lulus. Anternya aja aku meminta untuk sangat hati2 sampai aku beri tips ke ownernya agar sampai ditanganmu dengan baik. Aku meminta segera buru2 dikirim takut nanti telat. Se rempong itulah aku saat itu. Aku juga menuliskan beberapa kata2 yg aku tujukan untukmu. Walaupun aku gak bisa datang tp aku ikut bahagia.
Aku pernah berjanji suatu hari nanti aku akan mengunjunginya. Aku gak pernah bilang sih. Tapi itu janjiku walaupun aku sudah gak ada hubungannya dengan dia. Insya allah aku ingin mengunjunginya, mendoakan, dan meminta maaf.
Aku sama sekali tidak mengerti bahasanya. Ngana artinya kamu. Kita artinya kamu. Tapi lama2 aku sedikit paham karena tanpa sepengetahuan dia aku belajar bahasa manado. Sekarang gak lagi aku lanjutkan belajar bahasanya.
Kamu memintaku untuk percaya tapi kamu sendiri yg pada akhirnya tidak mempercayaiku lagi.
Aku sudah sampai di kosan temenmu jauh2 ternyata kamu ada di deket alun2. Harus muter jauh apalagi saat itu aku buta arah di jogja. Kamu juga gak ngabari aku saat itu. Agak kecewa tapi bertemu denganmu membuatku bahagia.
Dulu aku semogakan tapi ternyata semoga itu dibatalkan. Mungkin jogjanya sudah hilang.
Cuma buat tes headset baru. Seneng denger suaramu. Aku rindu.
Sholawat yg aku ikhtiarkan tiap hari buatmu agar semua masalahku diperingan dan doa yg selama ini kita semogakan bisa terwujud tapi ternyata Tuhan mengubar jalurnya.
Kue pia. Suatu saat akan aku ganti uangnya termasuk barang2 yg kamu kasih akan aku kembalikan menjadi uang. Insya allah
Aku hanya sekilas melihat wajahnya aku sudah tau. Aku bukan dukun atau cenayang. Hanya saja aku lebih peka dan ada feeling tertentu yg terkadang aku sendiri gak mengerti.
Aku membacanya sebenarnya aku menangis terharu. Betapa dia mencintaiku yg penuh kekurangan itu. Tapi cinta itu hanya sesaat. Aku bukanlah seseorang yg akan kamu cintai didunia sampai di akhirat nanti. Aku yg gak bisa menjaga hubungan ini karena kisah masalaluku dan kondisi ekonomiku yg belum juga mapan.
Ada feeling yg sama. Bahagia bisa nanyain kabar bareng.
Aku sering ketiduran karena denganmu aku nyaman. Padahal baru beberapa menit tapi aku benar2 nyaman saat denganmu. Belum pernah aku sebahagia ini.
Malam2 duduk di malioboro sambil belajar bahasa inggris. Itu adalah malam terakhir kita bertemu sebelum kita melanjutkan kembali LDR. Ternyata itu adalah pertemuan kita yg terakhir. Aku khawatir karena penerbanganmu besok pagi. Kita buru2 pergi takut nanti kamu lupa jadwal pesawat. Sebenarnya aku masih pengen lama jalan2 terakhir kita.
Awal kita berkenalan dulu. Aku sering kasih perhatian mulai dari nanya kabar dan akhirnya aku mengungkapkannya karena denganmu aku nyaman.
Kadang aku capek. Aku harap jika kata2 itu bisa terwujud saat ini jika kamu paham dengan kondisiku.
Hadiah pia darimu. Keluargaku sangat menikmati makanannya. Katanya sangat enak. Kamu pernah berjanji ingin membuatkan pastry buatanmu suatu saat nanti. Tapi sudah gak mungkin lagi.
Itulah tulisanku dari foto yg masih tersimpan dan tersisisa di hp ini. Setelah ini akan aku hapus semuanya.
0 Komentar